Dari
semua informasi palsu yang beredar di internet dan media sosial, video
adalah yang paling sulit untuk diperiksa keasliannya. Mengapa? itu tidak
mudah dicari dengan mesin pencarian internet tidak seperti teks dan
gambar.
Sebuah
video tidak bisa ditempelkan atau diunggah secara utuh di alat
pencarian Google atau Facebook. Kenyataan lainnya bahwa video palsu saat
ini sangat mudah dibuat dan sulit dideteksi. Para debunkers sering
mengeluh ketika berhadapan dengan kasus video karena belum ada alat
khusus untuk mendeteksinya, tidak seperti pencarian gambar.
Memverifikasi
sebuah video adalah pekerjaan tersulit pemeriksaan fakta, butuh ekstra
kesabaran dan proses cukup rumit. Dengan teknologi editing video yang
semakin berkembang tidak heran jika video palsu semakin menjamur, bahkan
kecerdasan buatan yang diberi nama DeepFake ikut meramaikan fake video, mirisnya tidak ada cara tunggal untuk memverifikasinya.
Yang harus dicatat, dengan teknologi olah digital video
yang semakin canggih, tampilan video palsu hampir sempurna seperti
video asli. Di sini saya akan memberikan tips cara mendeteksi video
palsu yang banyak beredar di media sosial.
1. Skeptis: Tanyakan kepada diri sendiri “apakah itu nyata?”
Sebuah
nasihat populer mengatakan bahwa “jangan mudah percaya dengan apa yang
Anda lihat di internet”. Pemeriksaan fakta selalu datang terlambat
karena membutuhkan waktu untuk melakukan investigasi, tidak seperti
outlet berita yang selalu terdepan demi kepentingan bisnis berita.
Jadi
jika Anda melihat video viral, selalu berpikir kritis dan jangan
biarkan jari Anda latah membagikan di media sosial. Yang perlu diingat
bahwa terkadang sebuah video adalah asli tetapi deskripsi menyesatkan
agar lebih sensasional.
2. Ambil tangkapan layar
Cara
paling mudah menelusuri video dengan cara mengambil tangkapan layar
dari video atau screenshot. Lalu gambar Anda unggah ke alat pencarian
gambar terbalik untuk mendapatkan hasil apakah video diunggah secara
online di tempat lain. Jika gambar screenshot tanpa hasil di pencarian
gambar, Anda harus mengambil beberapa tangkapan layar lain yang ada
dalam video.
Yang harus dicatat, ambil tangkapan layar dari bagian awal video atau bagian adegan yang paling jelas. Anda dapat menggunakan alat pencarian gambar Google atau TinEye. Jika kedua alat online itu tidak menghasilkan gambar pencarian, Anda bisa menggunakan pencarian gambar Yandex.com.
Agar lebih mudah Anda bisa menggunakan FFmpeg
untuk mendapatkan gambar kunci yang lebih rinci, lalu jalankan
pencarian gambar terbalik. Para pembuat video Youtube sering
memanfaatkan beberapa thumbnail atau cuplikan gambar dari video, cuplikan gambar tersebut bisa didapatkan melalui bantuan FFmpeg.
3. Gunakan alat pencarian video
Alat
online pencarian video sudah lama tersedia, tetapi sebelum digunakan
harus melalui proses pencarian gambar terbalik atau pencarian di
Youtube. Alat pencarian video Youtube DataViewer
dari Amnesty International menjadi solusinya, tetapi menggunakannya
harus memasukan URL Youtube. Itu artinya Anda harus menemukan video yang
sama di Youtube agar bisa ditelusuri Youtube DataViewer.
Anda juga dapat menggunakan alat pencarian video online dengan mengunduh InVid browser extension. Alat online ini hampir sama dengan Youtube DataViewer,
tetapi tidak hanya terbatas pada video Youtube. Alat ini dapat
memungkinkan Anda mencari informasi video dari berbagai platform
(Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, Daily Motion).
4. Memperlambat video
Jika pencarian Youtube DataViewer dan InVid tidak berhasil, cobalah memperlambat video menggunakan perangkat lunak seperti VLC
untuk melihat transisinya. Jika itu video palsu, relatif mudah
menemukan bagian yang telah dimanipulasi jika menonton dengan gerakan
lambat.
Pembuat film pendek dan efek visual Alan Melikdjanian (pemilik channel Youtube Captain Disillusion),
menjelaskan bahwa editing video biasanya lebih mudah untuk menghapus
elemen daripada menambahkannya. Video palsu atau tipuan juga biasanya
mengandalkan rekaman berkualitas rendah untuk menyembunyikan
ketidaksempurnaan, seperti penempakan alien dan UFO.
5. Periksa metadata
Unduh
video dan periksa metadata-nya. Sebagian besar platform media sosial
menghapus informasi ini begitu seseorang mengunggahnya, jika Anda
memiliki sumber materi, mungkin ada petunjuk tentang asal video. Coba
gunakan browser file asli dari komputer Anda dengan menggunakan Exiftool.
6. Periksa waktu
Periksa
waktu saat video difilmkan. Jika ada bayangan yang terlihat, Anda dapat
mengetahui kapan video diambil dengan memeriksa arah bayangan pada
waktu tertentu dalam setahun terakhir dengan menggunakan alat seperti Suncalc. Alat ini dapat membantu Anda memverifikasi video berdasarkan jangka waktunya.
7. Jangan skeptis berlebihan
Melikdjanian
menjelaskan bahwa salah satu masalah terbesar yang dia cermati bukanlah
orang yang mempercayai video palsu, tetapi mereka yang meragukan video
asli. Maka tidak heran banyak orang mencoba menganalisis video tanpa
keahlian untuk memamerkan diri ingin dianggap pintar. “Editannya masih kasar,” itulah kalimat andalan mereka.
Ketika
pemeriksaan fakta mencoba berusaha menginvestigasi video palsu, mereka
yang sok tahu merasa pintar memperkeruh informasi dengan memvonis video
asli sebagai palsu berdasarkan asumsi, mirisnya mereka merasa yakin
dengan penilainnya.
Jadi, selalu bersikap skeptis, tetapi jangan
skeptis berlebihan. Jangan terlalu mengandalkan insting Anda, ingatlah
bahwa insting Anda juga bisa menipu. Jangan terlalu percaya diri
berpikir Anda tidak akan pernah bisa tertipu, kecerdasan akal bukan
tolak ukur manusia bebas dari pengaruh hoax.
Fakta
bisa banyak dan dapat ditemukan di mana saja dan dengan cara apa saja,
tetapi kebenarannya hanya ada satu. Sejatinya video lebih sulit untuk
dimanipulasi dibanding gambar, tetapi mereka juga lebih sulit untuk
diverifikasi.
0 comments:
Post a Comment