Digital Online Class -
HURUF KAPITAL
Dalam Pedoman Umum EYD terdapat beberapa kaidah penulisan huruf kapital. Berikut ini disajikan beberapa hal yang masih perlu kita perhatikan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh: Dia mengantuk; Apa maksudnya?; dll.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh: Adik bertanya:”Kapan kita pulang?”
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menulis ungkapan yang berhubungan dengan hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Allah, Yang Mahakuasa, Atas rahmat-Mu (bukan atas rahmatmu), dll.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk menuliskan kata-kata, seperti, imam, makmum, doa, puasa, dan misa.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh: Sultan Hasanuddin, Nabi Muhammad, Imam Hanafi, dll.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan jika tidak diikuti nama orang.
Contoh: Seorang nabi adalah utusan Tuhan, Sebagai seorang sultan, dia patut dihormati, dll.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh: Gubernur Bali, Gubernur Fauzi Bowo, Kepala Kantor Wilayah, dll.
Nama jabatan dan pangkat itu tidak ditulis dengan huruf kapital jika tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh: Siapa yang dilantik menjadi gubernur?, Ayah dia seorang jenderal bintang tiga.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contoh: bangsa Indonesia, suku Banjar, bahasa Perancis.
Perhatikan penulisan berikut!
Mengindonesiakan kata-kata asing; keingris-ingrisan
Perhatikan juga bahwa yang dituliskan dengan huruf kapital hanya nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa, sedangkan kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil saja.
Contoh: bangsa Indonesia; suku Banjar; bahasa Perancis.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh: tahun Hijriah; bulan Agustus; hari Waisak; perang Salib; Republik Indonesia.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
Contoh: Sungai Barito; Danau Toba; Asia Tenggara; Pulau Bangka; Gunung Semeru.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata-kata umum:
Contoh: dia hanyut di sungai; gunung mana yang akan kita daki?
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat; Undang-Undang Dasar 1945.
Tapi perhatikan!
menurut undang-undang dasar kita, Saudara dapat dijatuhi hukuman berat.
Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan.
Contoh: Dr. M.A. S.H. Sdr.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan.
Contoh: Kapan Bapak berangkat?; Mau kemana, Bu?
Namun, perhatikan!
*Kita harus menghormati ibu kita!
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti orang kedua (Anda)
Contoh: Tahukah Anda tentang kabar itu?; Saudara diundang ke rumah
HURUF MIRING
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam keterangan.
Contoh: Sudahkah anda membaca koran Kompas hari ini?
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.
Contoh: Nama latin untuk tanaman padi adalah Oriza sativa.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh: Huruf pertama kata dunia adalah d; Buatlah sebuah karangan dengan tema lingkunganku!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment