tidak jelas, sehingga informasi yang disampaikan tidak mudah dipahami. Penyampaian informasi dalam pidato akan terganggu apabila seseorang dalam mengucapkan
kata atau kalimat tidak jelas secara artikulasi. Oleh karena itu, artikulasi memegang peranan penting dan utama dalam pidato.
Berpidato membutuhkan kepiawaian dalam menyusun kosa kata yang tepat berdasarkan tempat, pendengar, dan tujuan dari pidato tersebut.
Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi:
1. pidato yang bertujuan mendorong,2. pidato yang bertujuan meyakinkan,
3. pidato yang bertujuan untuk bertindak,
4. pidato yang bertujuan memberitahukan atau mengabarkan, dan
5. pidato yang bertujuan menyenangkan atau hiburan.
Pidato dengan tujuan apa pun, dapat disampaikan secara lugas maupun dengan ungkapan yang mengiaskan maksud-maksud tertentu.
A. Tujuan Pidato
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
B. Metode pidato
1. Metode impromptu (serta merta)
Pembicara berpidato secara spontanitas, mendadak, dan serta merta dengan penyampaian secara improvisasi.
2. Metode menghafal
Pembicara membuat semacam teks dan terus dihafalkan selama pidato.
3. Metode naskah
Pembicara selalu membawa dan menggunakan naskah atau teks selama berpidato.
4. Metode ekstemporan
Merupakan jalan tengah antara metode menghafal dan naskah. Uraian yang akan disampaikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka/catatan. Kerangka itulah yang dikembangkan selama pidato berlangsung.
Dengan melihat beberapa fungsi pidato itu maka seseorang dapat dengan lebih jelas menentukan sikap pada saat akan atau ketika berpidato, bahkan dengan mengetahui manfaat tersebut seseorang yang berpidato dapat mengukur, apakah pidatonya itu berhasil atau gagal.
Berpidato yang baik harus memperhatikan beberapa syarat, diantaranya :
- Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang pendengarnya, acara yang akan disuguhkan panitia.
- Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat bahasa pendengarnya. Pergunakan bahasa baku jika berpidao dalam forum resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.
- Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pndengar. Jangan menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat, norma, agama atau tatanan yang dianut oleh masyarakat pendengar.
- Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah diri, takut, bingung atau grogi. Jangan memvonis pendengar dengan memaksakan pendapat atau kehendak
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
- Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
- Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
- Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
- Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
- Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
- Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.
Kerangka Susunan Pidato
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup.
0 comments:
Post a Comment