DIGITALONLINECLASS -
Adapun untuk pelafalan tidak baku dapat dipergunakan saat situasi tidak resmi, misalnya, ketika berbicara dengan teman atau menulis surat kepada sahabat pena. Apabila penggunaan kedua pelafalan tersebut tidak dilakukan pada situasi yang sesuai, maka akan terjadi kejanggalan dalam berkomunikasi.
Untuk jelasnya simak penjelasan berikut ini tentang pelafalan baku:
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
saya ibu dilihat bertemu | gue nyokap dilihatin ketemu |
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
kesempatan lain kantor tempat | lain kesempatan kantor di mana |
3. Bukan merupakan ragam percakapan. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
Dengan mengapa memberi tidak tetapi | sama ngapa kasih nggak tapi |
4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
ayah bekerja keras ia menendang musuhnya | ayah kerja keras ia tendang musuhnya |
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
suka akan disebabkan oleh lebih besar daripada | suka dengan disebabkan karena lebih besar dari |
6. Tidak rancu (tidak terkontaminasi). | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
berkali-kali mengesampingkan | berulang kali mengenyampingkan |
7. Tidak mengandung pleonasme. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
para tamu hadirin pada zaman dahulu maju banyak sarjana | para tamu-tamu para hadirin pada zaman dahulu kala maju ke depan banyak sarjana-sarjana |
8. Tidak mengandung hiperkorek. | |
Contoh: | |
Baku | Tidak Baku |
Insaf sah syukur | insyaf syah sukur |
0 comments:
Post a Comment