Pages

Labels

8/14/12

Kata Ganti atau Pronomina

Digital Online Class -

KATA GANTI ATAU PRONOMINA

Yang termasuk dalam jenis kata ini adalah segala kata yang dipakai untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Pembagian Tradisional menggolongkan kata-kata ini ke dalam suatu jenis kata tersendiri. Ketentuan ini tidak dapat dipertahankan dari segi structural, karena kata-kata ini sama strukturnya dengan kata-kata benda lainnya. Oleh karena itu dalam usaha mengadakan pembagian jenis kata yang baru kita akan menempatkannya dalam suatu posisi yang lain dari biasa.

Kata-kata ganti menurut sifat dan fungsinya dapat dibedakan atas:

1. Kata Ganti Orang atau Pronomina Personalia

 Kata Ganti Orang dalam bahasa Indonesia
Kata ganti
Tunggal
Jamak
Orang   I
aku
kami, kita
Orang  II
engkau
Kamu
Orang III
dia
mereka

a. Untuk orang I
Untuk orang pertama tunggal, guna menyatakan kerendahan diri dipakai kata-kata hamba, sahaya (Sansekerta: pengiring, pengikut), patik, abdi. Sebaliknya untuk mengungkapkan suasana yang agung atau mulia maka kata kami yag sebenarnya digunakan untuk orang pertama jamak dapat dipakai pula untuk menggantikan orang pertama tunggal. Ini disebut pluralis majestatis.
b. Untuk orang II
Untuk orang kedua tunggal dipakai paduka (Sansekerta: sepatu), tuan, Yang Mulia, saudara, ibu, bapak, dan lain-lain. Semuanya itu dipakai untuk menyatakan bahwa orang yang kita hadapi jauh lebih tinggi kedudukannya daripada kita. Kata kamu yang sebenarnya merupakan kata ganti orang kedua jamak dipakai pula sebagai pluralis majestatis untuk menggantikan orang kedua tunggal. Tetapi pada masa sekarang ini nilai keagungan itu sudah tidak terasa lagi, karena terlalu sering dipakai.
c. Untuk orang III
Untuk orang ketiga dipergunakan juga kaata-kata beliau, sedang bagi yang telah meninggal dipakai kata mendiang, almarhum atau almarhumah.

2. Kata Ganti Kepunyaan atau Pronomina Posesif
Kata ganti kepunyaan adalah segala kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan sebagai pemilik: -ku, -mu, -nya, kami, kamu, mereka. Sebenarnya pembagian ini dalam bahasa Indonesia tidak diperlukan sebab yang disebut kata ganti kepunyaan itu sama saja dengan kata ganti orang dalam fungsinya sebagai pemilik. Dalam fungsinya sebagai pemilik ini, kata-kata tersebut mengambil bentuk-bentuk ringkas dan dirangkaikan saja di belakang kata-kata yang diterangkannya.
  • bajuku   = baju aku
  • bajumu  = baju engkau
  • bajunya  = baju n + ia
Bentuk-bentuk ringkas ini yang diletakkan di belakang sebuah kata disebut enklitis . Bentuk enklitis ini dipakai juga untuk menunjukkan fungsi kata ganti orang, bila kata ganti orang itu menduduki jabatan obyek atau mengikuti suatu kata depan:
padaku, padamu, padanya, bagiku, bagimu, baginya, dan lain-lain.
Apabila bentuk-bentuk ringkas itu dirangkaikan di depan sebuah kata disebut proklitis , misalnya kupukul, kaupukul.
3. Kata Ganti Penunjuk atau Pronomina Demonstratif
Kata Ganti Penunjuk adalah kata-kata yang menunjuk dimana terdapat suatu benda.
Ada tiga macam kata ganti penunjuk:
  • Menunjuk sesuatu di tempat pembicara : ini
  • Menunjuk sesuatu di tempat lawan bicara : itu
  • Menunjuk sesuatu di tempat orang ketiga : *ana.
4. Kata Ganti Penghubung atau Pronomina Relatif
Kata Ganti Penghubung ialah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda yang terdapat dalam induk kalimat.
Fungsi kata ganti penghubung antara lain:
  • Menggantikan kata benda yang terdapat dalam induk kalimat
  • Menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
Contoh  dalam pemakaian kita sehari-hari:
  • Yang buta dipimpin
  • Yang lumpuh diusung
  •  Ia berkata kepada sekalian yang hadir
  • Yang besar harus memberi contoh kepada yang kecil.
5. Kata Ganti Penanya atau Pronomina Interogatif
Kata Ganti Penanya adalah kata yang menanyakan tentang benda, orang atau sesuatu keadaan. Kata Ganti Penanya dalam bahasa Indonesia adalah:
  • Apa : untuk menanyakan benda
  • Siapa : (si + apa) untuk menanyakan orang
  • Mana : untuk menanyakan pilihan seseorang atau beberapa hal atau barang.
Kata-kata Ganti Penanya di atas dapat dipakai lagi dengan bermacam-macam penggabungan dengan kata-kata depan, seperti:
  • dengan apa
  • dengan siapa
  • dari mana
  • untuk apa  
  • untuk                                    
  • siapa ke mana
  • buat apa
  • kepada siapa
Selain dari kata-kata tersebut ada pula kata-kata ganti penanya yang lain bukan menanyakan orang atau benda tetapi menanyakan keadaan, perihal dan sebagainya:
  • mengapa               
  • berapa
  • bagaimana
  • kenapa (pengaruh bahasa Jawa)
6. Kata Ganti Tak Tentu atau Pronomina Indeterminatif
Kata Ganti Tak Tentu adalah kata-kata yang menggantikan atau menunjukkan benda atau orang dalam keadaanyang tidak tentu atau umum, misalnya:
  • masing-masing                      
  • sesuatu                      
  • salah (salah satu…) 
  • siapa-siapa
  • seseorang 
  • barang para 
Kata barang dalam bahasa Melayu Lama masih mempunyai peranan yang cukup penting karena masih sering digunakan:
  • Barang siapa melanggar peraturan harus ditindak tegas
  • Barang apa yang dikerjakannya pasti berhasil
  • Berilah aku barang sedikit.   












0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Guest Comment