Pages

Labels

1/27/11

Tema, Topik, dan Judul Karangan

DIGITALONLINECLASS -  Tema, Topik, dan Judul Karangan merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam membuat sebuah karangan. Semuanya memegang peranan yang saling terkait. Jika tidak, maka rangkaian karangan akan absurd atau kabur dalam segi pemahaman keseluruhan karangan.
Tema
adalah hal yang menjadi dasar/pedoman menyusun karangan. Bisa pula berarti hal/ide apa yang ingin ditulis dalam karangan. Ciri utama tema adalah berupa kata/frase (bukan kalimat) dan masih bersifat umum/menyeluruh. contoh Lalu Lintas, bahaya kecanduan rokok, perpustakaan sekolah, dsb.
Topik
merupakan hasil rincian dari tema yang berupa pokok-pokok pikiran. topik bisa dikatakan penjabaran dari tema karangan sehingga bentuknya lebih khusus. contoh: kemacetan lalu lintas di kota besar, bahaya kecanduan rokok bagi perokok usia dini, manfaat perpustakaan sekolah, dsb
Judul
merupakan identitas sebuah karangan. Khusus karya ilmiah (nonfiksi), judul bisa menjadi acuan tema apa yang akan dibahas dan merupakan pengejawantahan atas isi karangan. Sebagai identitas, judul harus dibuat semenarik mungkin dengan kalimat/kata yang lugas dan padat. Contoh: Awas Macet!, Rokok gerogoti tubuh anda, menguak manfaat perpustakaaan sekolah, dsb.
Selain tiga hal tersebut, sebelum menyusun sebuah karangan perlu dibuat tujuan karangan. ini dilakukan untuk menjadikan karangan lebih terarah. Selain itu, tujuan juga dapat menentukan jenis karangan apa yang cocok. Apakah narasi (bercerita), deskripsi (menggambarkan), eksposisi (menjelaskan/memberitahu), persuasi (mengajak), maupun argumentasi (berpendapat).
Jenis karangan
Jenis Karangan
Pengertian
Contoh
1. Narasi (cerita)
Menitikberatkan pada alur dan urutan waktu, berbentuk kronologis. Umumnya berupa peristiwa/kejadian,cerita fiksi, cerpen, dsb
Pada saat itulah, Aku berlari sekencang mungkin. Tiba-tiba tanpa sengaja Aku Menabrak sebuah gerobak kecil. Aku mengerang kesakitan. Selang beberapa menit kemudian, dari sisi gerobak, muncullah seorang gadis berwajah cantik. Kami pun saling meminta maaf atas apa yang telah terjadi.
2.Deskripsi(gambaran)
Menitikberatkan pada Penggambaran
Rumah itu tampak megah. Bangunannya mencerminkan kesan kuno namun artistik. Besarnya sekitar 10 x 25 m. Dominasi warna biru menjadinya tampak asri. Pintu rumah tersebut terbuat dari ukiran kayu jati dengan motif ala jepara. Selain itu, Terali pagar yang kokoh namun terkesan ramah dengan warna hijaunya memberi arti tersendiri.
3. Eksposisi (paparan):
menitikberatkan pada tersampaikannya informasi sejelas mungkin tanpa maksud menyuruh mengikuti paparannya
Pendidikan yang baik adalah yang berorientasi pada ketercapaian siswa dalam memperoleh ilmu, pengetahuan, dan pengalaman. Tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur dan segi fisik belaka. Selain itu, siswa juga diberikan pelayanan yang ekstrabaik sehingga tidak ada lagi istilah siswa melayani guru tetapi sekolah memberikan pelayanan kepada siswanya agar mereka, setelah lulus, bisa hidup dengan layak, patuh pada norma dan fokus atas apa yang dicita-citakan.
4. Argumentasi (pendapat):
menitikberatkan pada penyampaian opini agar disetujui oleh orang lain/yang mendengar/yang membaca. Argumentasi yang baik harus disertai:
a.
Sikap (setuju/tidak) dengan bahasa yang santun
b.
Alasan atas sikap yang disampaikan secara logis dan tepat sasaran
c.
Jika dimungkinkan harus disertai saran/solusi untuk pemecahan masalah
d.
Menggunakan kalimat yang efektif dan tidak bertele-tele.

5.Persuasi (ajakan/bujukan):
menitikberatkan pada fakta-fakta yang mendukung gagasannya agar ajakan/imbauannya diikuti (Argumentasi yang disertai ajakan/suruhan/larangan).










0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Guest Comment